• Posted by : Unknown May 26, 2012

    What's up gan?
    Are you fine today?
    If you fine, I want to tell you about "Pantun".










    Defenisi Pantun :

    *Umum : 
    "Pantun" merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

    *Menurut Saya : 
    "Pantun" adalah salah satu dari puisi lama, pantun merupakan puisi yang sangat menarik dan bagus. Karena pantun sering digunakan untuk menyenangkan hati atau sebagai penghibur hati.

    *Peran Pantun :  
    Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.
    Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Di kalangan pemuda sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata.
    Namun demikian, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.

    *Struktur Pantun :  

    Menurut Sutan Takdir Alisjahbana fungsi sampiran terutama menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena pantun merupakan sastra lisan.
    Meskipun pada umumnya sampiran tak berhubungan dengan isi kadang-kadang bentuk sampiran membayangkan isi. Sebagai contoh dalam pantun di bawah ini:
    Air dalam bertambah dalam
    Hujan di hulu belum lagi teduh
    Hati dendam bertambah dendam
    Dendam dahulu belum lagi sembuh
    Beberapa sarjana Eropa berusaha mencari aturan dalam pantun maupun puisi lama lainnya. Misalnya satu larik pantun biasanya terdiri atas 4-6 kata dan 8-12 suku kata. Namun aturan ini tak selalu berlaku.


    B. Ciri-Ciri Pantun :

    Pantun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
      a. Satu bait pantun berisi atas empat baris.
      b. Satu baris pantun terdiri atas 8–12 suku kata.
      c. Satu baris bersajak a – b – a – b.
      d. Baris pertama dan baris kedua merupakan sampiran.
      e. Baris ketiga dan baris keempat merupakan isi.


      C.Jenis-Jenis Pantun :

      Silahkan lihat "Jenis-jenis dan Contoh-contoh Pantun" di bawah ini :
      • Pantun Adat
      Menanam kelapa di pulau Bukum
      Tinggi sedepa sudah berbuah
      Adat bermula dengan hukum
      Hukum bersandar di Kitabullah

      Ikan berenang didalam lubuk
      Ikan belida dadanya panjang
      Adat pinang pulang ke tampuk
      Adat sirih pulang ke gagang

      Lebat daun bunga tanjung
      Berbau harum bunga cempaka
      Adat dijaga pusaka dijunjung
      Baru terpelihara adat pusaka

      Bukan lebah sembarang lebah
      Lebah bersarang dibuku buluh
      Bukan sembah sembarang sembah
      Sembah bersarang jari sepuluh

      Pohon nangka berbuah lebat
      Bilalah masak harum juga
      Berumpun pusaka berupa adat
      Daerah berluhak alam beraja
      • Pantun Agama
      Banyak bulan perkara bulan
      Tidak semulia bulan puasa
      Banyak tuhan perkara tuhan
      Tidak semulia Tuhan Yang Esa

      Daun terap di atas dulang
      Anak udang mati dituba
      Dalam kitab ada terlarang
      Yang haram jangan dicoba

      Bunga kenanga di atas kubur
      Pucuk sari pandan Jawa
      Apa guna sombong dan takabur
      Rusak hati badan binasa

      Asam kandis asam gelugur
      Ketiga asam si riang-riang
      Menangis mayat dipintu kubur
      Teringat badan tidak sembahyang
      • Pantun Budi
      Bunga cina di atas batu
      Daunnya lepas kedalam ruang
      Adat budaya tidak berlaku
      Sebabnya emas budi terbuang

      Diantara padi dengan selasih
      Yang mana satu tuan luruhkan
      Diantara budi dengan kasih
      Yang mana satu tuan turutkan

      Apa guna berkain batik
      Kalau tidak dengan sujinya
      Apa guna beristeri cantik
      Kalau tidak dengan budinya

      Sarat perahu muat pinang
      Singgah berlabuh di Kuala Daik
      Jahat berlaku lagi dikenang
      Inikan pula budi yang baik

      Anak angsa mati lemas
      Mati lemas di air masin
      Hilang bahasa karena emas
      Hilang budi karena miskin

      Biarlah orang bertanam buluh
      Mari kita bertanam padi
      Biarlah orang bertanam musuh
      Mari kita menanam budi

      Ayam jantan si ayam jalak
      Jaguh siantan nama diberi
      Rezeki tidak saya tolak
      Musuh tidak saya cari

      Jikalau kita bertanam padi
      Senanglah makan adik-beradik
      Jikalau kita bertanam budi
      Orang yang jahat menjadi baik

      Kalau keladi sudah ditanam
      Jangan lagi meminta balas
      Kalau budi sudah ditanam
      Jangan lagi meminta balas
      • Pantun Jenaka
      Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang. 
      Contoh :

      Di mana kuang hendak bertelur
      Di atas lata dirongga batu
      Di mana tuan hendak tidur
      Di atas dada dirongga susu

      Elok berjalan kota tua
      Kiri kanan berbatang sepat
      Elok berbini orang tua
      Perut kenyang ajaran dapat

      Sakit kaki ditikam jeruju
      Jeruju ada didalam paya
      Sakit hati memandang susu
      Susu ada dalam kebaya

      Naik kebukit membeli lada
      Lada sebiji dibelah tujuh
      Apanya sakit berbini janda
      Anak tiri boleh disuruh

      Orang Sasak pergi ke Bali
      Membawa pelita semuanya
      Berbisik pekak dengan tuli
      Tertawa si buta melihatnya

      Jalan-jalan ke rawa-rawa
      Jika capai duduk di pohon palm
      Geli hati menahan tawa
      Melihat katak memakai helm

      Limau purut di tepi rawa,
      buah dilanting belum masak
      Sakit perut sebab tertawa,
      melihat kucing duduk berbedak

      jangan suka makan mentimun
      karna banyak getahnya
      hai kawan jangan melamun
      melamun itu tak ada gunanya
      • Pantun Kepahlawanan
      Pantun kepahlawanan adalah pantun yang isinya berhubungan dengan semangat kepahlawanan

      Adakah perisai bertali rambut
      Rambut dipintal akan cemara
      Adakah misai tahu takut
      Kamipun muda lagi perkasa

      Hang Jebat Hang Kesturi
      Budak-budak raja Melaka
      Jika hendak jangan dicuri
      Mari kita bertentang mata

      Kalau orang menjaring ungka
      Rebung seiris akan pengukusnya
      Kalau arang tercorong kemuka
      Ujung keris akan penghapusnya

      Redup bintang haripun subuh
      Subuh tiba bintang tak nampak
      Hidup pantang mencari musuh
      Musuh tiba pantang ditolak

      Esa elang kedua belalang
      Takkan kayu berbatang jerami
      Esa hilang dua terbilang
      Takkan Melayu hilang dibumi
      • Pantun Kias
      Ayam sabung jangan dipaut
      Jika ditambat kalah laganya
      Asam digunung ikan dilaut
      Dalam belanga bertemu juga

      Berburu kepadang datar
      Dapatkan rusa belang kaki
      Berguru kepalang ajar
      Bagaikan bunga kembang tak jadi

      Anak Madras menggetah punai
      Punai terbang mengirap bulu
      Berapa deras arus sungai
      Ditolak pasang balik kehulu

      Kayu tempinis dari kuala
      Dibawa orang pergi Melaka
      Berapa manis bernama nira
      Simpan lama menjadi cuka

      Disangka nenas di tengah padang
      Rupanya urat jawi-jawi
      Disangka panas hingga petang
      Kiranya hujan tengah hari
      • Pantun Nasihat
      Kayu cendana di atas batu
      Sudah diikat dibawa pulang
      Adat dunia memang begitu
      Benda yang buruk memang terbuang

      Kemuning di tengah balai
      Bertumbuh terus semakin tinggi
      Berunding dengan orang tak pandai
      Bagaikan alu pencungkil duri

      Parang ditetak kebatang sena
      Belah buluh taruhlah temu
      Barang dikerja takkan sempurna
      Bila tak penuh menaruh ilmu

      Padang temu padang baiduri
      Tempat raja membangun kota
      Bijak bertemu dengan jauhari
      Bagaikan cincin dengan permata

      Ngun Syah Betara Sakti
      Panahnya bernama Nila Gandi
      Bilanya emas banyak dipeti
      Sembarang kerja boleh menjadi

      Jalan-jalan ke kota Blitar
      jangan lupa beli sukun
      Jika kamu ingin pintar
      belajarlah dengan tekun
      • Pantun Percintaan
      Coba-coba menanam mumbang
      Moga-moga tumbuh kelapa
      Coba-coba bertanam sayang
      Moga-moga menjadi cinta

      Limau purut lebat dipangkal
      Sayang selasih condong uratnya
      Angin ribut dapat ditangkal
      Hati yang kasih apa obatnya

      Ikan belanak hilir berenang
      Burung dara membuat sarang
      Makan tak enak tidur tak tenang
      Hanya teringat dinda seorang

      Anak kera di atas bukit
      Dipanah oleh Indera Sakti
      Dipandang muka senyum sedikit
      Karena sama menaruh hati

      Ikan sepat dimasak berlada
      Kutunggu di gulai anak seberang
      Jika tak dapat di masa muda
      Kutunggu sampai beranak seorang

      Kalau tuan pergi ke Tanjung
      Kirim saya sehelai baju
      Kalau tuan menjadi burung
      Sahaya menjadi ranting kayu.

      Kalau tuan pergi ke Tanjung
      Belikan sahaya pisau lipat
      Kalau tuan menjadi burung
      Sahaya menjadi benang pengikat

      Kalau tuan mencari buah
      Sahaya pun mencari pandan
      Jikalau tuan menjadi nyawa
      Sahaya pun menjadi badan.
      • Pantun Peribahasa
      Berakit-rakit kehulu
      Berenang-renang ke tepian
      Bersakit-sakit dahulu
      Bersenang-senang kemudian

      Ke hulu memotong pagar
      Jangan terpotong batang durian
      Cari guru tempat belajar
      Jangan jadi sesal kemudian

      Kerat kerat kayu diladang
      Hendak dibuat hulu cangkul
      Berapa berat mata memandang
      Barat lagi bahu memikul

      Harapkan untung menggamit
      Kain dibadan didedahkan
      Harapkan guruh dilangit
      Air tempayan dicurahkan

      Pohon pepaya didalam semak
      Pohon manggis sebasar lengan
      Kawan tertawa memang banyak
      Kawan menangis diharap jangan
      • Pantun Perpisahan
      Pucuk pauh delima batu
      Anak sembilang ditapak tangan
      Biar jauh dinegeri satu
      Hilang dimata dihati jangan

      Bagaimana tidak dikenang
      Pucuknya pauh selasih Jambi
      Bagaimana tidak terkenang
      Dagang yang jauh kekasih hati

      Duhai selasih janganlah tinggi
      Kalaupun tinggi berdaun jangan
      Duhai kekasih janganlah pergi
      Kalaupun pergi bertahun jangan

      Batang selasih mainan budak
      Berdaun sehelai dimakan kuda
      Bercerai kasih bertalak tidak
      Seribu tahun kembali juga

      Bunga Cina bunga karangan
      Tanamlah rapat tepi perigi
      Adik dimana abang gerangan
      Bilalah dapat bertemu lagi

      Kalau ada sumur di ladang
      Bolehlah kita menumpang mandi
      Kalau ada umurku panjang
      Bolehlah kita bertemu lagi
      • Pantun Teka-teki
      Kalau tuan bawa keladi
      Bawakan juga si pucuk rebung
      Kalau tuan bijak bestari
      Binatang apa tanduk dihidung ?

      Beras ladang sulung tahun
      Malam malam memasak nasi
      Dalam batang ada daun
      Dalam daun ada isi

      Terendak bentan lalu dibeli
      Untuk pakaian saya turun kesawah
      Kalaulah tuan bijak bestari
      Apa binatang kepala dibawah ?

      Kalau tuan muda teruna
      Pakai seluar dengan gayanya
      Kalau tuan bijak laksana
      Biji diluar apa buahnya

      Tugal padi jangan bertangguh
      Kunyit kebun siapa galinya
      Kalau tuan cerdik sungguh
      Langit tergantung mana talinya ?



      Pantun Ciptaan Saya :

      1. Pantun Agama


             Jika anda ke rumah tetangga
             Jangan lupa berjabat tangan
             Jika anda mau ke surga
             Ikutilah jalan Tuhan

        
      Jalan – jalan ke tepi hulu
      Agar tidak ada marah
      Baik – baiklah kita selalu
      Agar Tuhan tidak marah

                
               Senangnya kalau dapat hadiah
               Hadiahnya lebih dari tiga
               Rajin – rajinlah beribadah
               Agar jalan tetap ke Surga

      2. Pantun Nasihat


             Kalau anda mau cepat sampai
             Naiklah kendaraan yang tangguh
             Kalau anda mau pandai
             Belajarlah sungguh-sungguh

      Sarang penyengat atas kota
      Kait – kait di padang temu
      Hendaklah ingat semua kita
      Baik – baik perpegang pada ilmu


      Ada orang sedang mengejar
      Yang dikejar tidak jelas
      Rajin – rajinlah engkau belajar
      Agar kelak naik kelas

      3. Pantun Jenaka


             Jalan-jalan ke pulau Jawa
             Singgah sebentar membeli angsa
             Semua orang tertawa-tawa
             Melihat kingkong sedang berdangsa
        
      Semua guru bertepuk tangan
      Melihat murid sedang menari
      Petani tertawa sambil makan
      Melihat katak sedang berlari 

      Ada orang sedang mengangkat
      Yang diangkat adalah orang
      Sungguh aneh saya melihat
                         Ada semut sedang berdagang 

      4. Pantun Berkenalan


             Ada tawon ada madu
      Ada pohon disitu ada lebah
             Saya ingin bertanya kepadamu
             Dimana kamu sekolah?



      Sekian dulu pemberitahuan dari saya..
      See you in my next pages..
      Bye gan..!!

      Selamat mencoba..
      Selamat berkreasi..

      *jangan lupa komentarnya ya gan.. :D

      { 2 comments... read them below or Comment }

      Peraturan yang harus diikuti ketika membuat komentar :
      1. Tidak Membuat Link Aktif
      2. Tidak SPAM
      3. Menggunakan Bahasa Yang Sopan
      4. Tidak Berhubungan Dengan SARA, Seks, dan Judi

      Selamat Berkomentar..
      Terima Kasih Atas Kerjasamanya.. ^_^

      Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show Emoticon

    • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

      ANS Home Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan